kenop

kenop
kenop.com

Tuesday, September 2, 2014

Mencoba Yamaha R25 - Perbandingan dengan Ninja 250 Fi dan CBR 250R

Hari minggu lalu di City Ride VGI Bikers, saya berkesempatan untuk menjajal Yamaha R25 secara langsung. Motor yang menjadi andalan Yamaha dewasa ini memang sukses buat sejagad dunia sepeda motor Indonesia pada kepow. Bagaimana tidak, Yamaha sepertinya menggunakan semua kekuatan media di Indonesia untuk mengangkat cerita mengenai motor ini. Gak percaya? Di TV ada MotoGP, di tabloid motor hampir setiap minggu ada saja pembahasannya ; Internet apalagi, semua blog sepertinya enggak capek bahas motor ini...



Sebenarnya apa live up to the hype? Apa memang segitu bagusnya motor ini?
VGI CIty Ride 31 Agustus 2014
VGI CIty Ride 31 Agustus 2014
Memang brand Yamaha punya faktor X bagi para penggemar MotoGP. Yamaha adalah brandnya Valentino Rossi, seorang pembalap MotoGP dengan 9 gelar juara dunia di tangannya. Gayanya yang sangat friendly dengan media dan penggemarnya di seluruh dunia menjadikannya media darling. Rossi jadi bagaikan seorang Rock Star, yang dipuja penggemar motor seluruh dunia.

Jadi, tentu saja R25 jadi dinantikan para penggemar Valentino Rossi juga. Kasihan kan, selama ini penggemar Rossi seakan-akan terpaksa untuk membuat livery Fiat Yamaha di motor Ninja. Kalau ditanya kok gak beli Yamaha?

"Yah... Yamaha adanya Scorpio, basi kali, kerenan Ninja..." Begitu rata-rata jawabannya. Yamaha memang telat dibanding Kawasaki yang sudah eksis di 2 silinder dari 6 tahun lalu. Its better late than never.

Dulu saya pernah 2x punya Kawasaki Ninja 250R, membuat saya cukup berani mereview R25, walau hanya hands on sebentar. Empunya motor ini bilang kalau R25 punya power dan handling diatas Ninja 250Fi. Dari segi handling pula, motor ini katanya mirip dengan CBR 250 nya Honda. Saya pun penasaran. Kalau benar demikian begitu, motor ini berarti the best of two worlds. Maca cih?
My 2008 Ninja 250R, was epic
My 2008 Ninja 250R, was epic
Saat Aim mendarat dengan sempurna di sevel blok m (tempat kami biasanya ngumpul kalau City Ride), saya langsung melototin lagi R25 dari dekat. Sebelumnya sudah lihat sih, di PRJ tahun ini, tapi lihat langsung kok beda ya. Lebih bagus. Waktu di PRJ keliatannya kurang ok,  mungkin karena kilauan R6 dan R1 disebelahnya jadi enggak bisa objektif. Kali ini, its a beautiful morning, udara sejuk, dan hatipun jauh dari galau akibat lihat moge-moge yang teriak minta dibawa pulang.

Bentuk R25 cukup ok. Bagian depannya mirip dengan R6 tipe 2004-2007, hanya saja dibuat beberapa sudut yang modern. Motor ini keren dan sangat photogenic, aslinya enggak sekeren fotonya kok. Kalau dipikir-pikir pinter juga ya designernya?
R25 tampak kiri
R25 tampak kiri
Materi finishing kalau kata saya sih masih bagusan seri Ninja. Kawasaki yang kalau kata orang Jepang adalah brand premium di negaranya, memang punya finishing yang lebih baik. Tangki R25 kalau menurut saya agak aneh. Bentuknya melonjong jadi kurang pas melihatnya, seperti tidak proporsional.

Over all, menurut saya tampilan masih lebih ok Ninja 250 Fi, yang menurut saya lebih aerodinamis dan manis dilihat. Untuk perbandingan dengan CBR 250R tipe lama, motor ini masih lebih ok dari tampilan. Tapi guys, ini hanya masalah selera ya.
Dari dekat
Dari dekat
Sayapun naik ke motor ini, dan nyalakan mesinnya. Suara mesinnya mirip banget dengan Ninja 250. Tadinya saya pikir akan berbeda, tapi ternyata sama saja. Saya coba narik di jalan Bulungan yang pagi itu masih sangat kosong, tarikan bawahnya memang lebih dari Ninja. Saya muter di daerah Blok M Plaza, Melawai, dan Mahakam, gas pol, stop and go. Its fun.

Berhubung artikel blog ini lebih berat di perbandingan R25 dengan Ninja 250 Fi, saya setelah itupun mencoba Ninja 250 Fi dari teman saya yang lain, karena beberapa bulan terakhir saya menggunakan 650cc. Ninja 250 Fi ini terasa punya power lebih diatas, tapi ini mungkin karena knalpotnya sudah racing. Dari handlingnya pun saya rasa sedikit lebih rigid dibanding R25. So its true...

Setelah mencoba R25 sekitar 10 menit saya punya kesimpulan berikut.
  1. Power bawah R25 lebih "ngisi" ketimbang Ninja, dimana CBR 250R dengan 1 cyl masih lebih unggul dari keduanya di power bawah, tapi akan kedodoran di atas. Top speed R25 paling unggul.
  2. Handling R25 sedikit lebih ok dari Ninja, mudah sekali diarahkan, sementara CBR 250R masih memiliki handling paling nyaman karena bobot motor lebih enteng.
  3. Design overall R25 masih bagusan Ninja dan CBR (subjektif)
  4. Finishing R25 sedikit dibawah seri Ninja, tetapi masih diatas CBR 250R.
Mungkin bagi orang yang jarang pakai motor, R25 dan Ninja 250 Fi akan terasa sangat sama. Saya juga harus mencoba mengingat-ngingat apa kira-kira yang menjadi perbedaan dua motor ini untuk bisa menulis blog ini. Tetapi yang jelas, menurut saya handling CBR 250R masih lebih mudah. Mungkin karena bodi CBR 250R yang lebih kecil, jadi lebih enak untuk dibawa belok. Finishing CBR 250 pun masih dibawah 2 motor ini (yang tipe lama, bukan yang baru). Dari gengsipun, Honda masih kalah karena 250cc Honda masih 1 silinder. Apalagi kalau Yamaha somehow iseng dan keluarin R25 versi Movistar dengan tanda tangan Valentino Rossi. Om pasti bayar satu.
r25-livery-movistar-yamaha-motogp-1
Rendering motoblast ini sukses bikin galaw
Sebagai tambahan, pemilik motor ini juga memiliki Ninja 250 Fi, dan menurutnya R25 lebih perkasa di track day Sentul.  Buktinya adalah laptime dia yang lebih baik. Walau menurut dia power motor cobaan yang ada di PRJ dan dipinjamkan ke media punya power yang lebih besar. Walau demikian R25 versi produksi masih lebih bertenaga dibanding Kawasaki Ninja 250 Fi.

Lalu bagaimana dengan harga? Dibanding ketiganya, CBR 250R memiliki harga termurah, yaitu Rp. 48.000.000,- yaitu versi Repsol Honda Moto GP, dimana warna merah standard dan tricolor memiliki harga lebih murah sedikit. Termurah kedua adalah R25 seharga Rp. 53.000.000,- dan Ninja 250 Fi menjadi motor termahal dengan harga Rp. 53.700.000,-

Tadinya saya pikir dengan kandungan lokal diatas 90% pada R25, seharusnya harga R25 bisa lebih murah lagi. Tapi yah yang namanya orang dagang... 53 juta saja berebut kok ngapain dimurahin segala? Hehehe...

Adanya fakta bahwa handling dan tenaga R25 yang diatas Ninja 250 Fi bisa jadi membuat Kawasaki gerah dan sudah siap dengan penerus Ninja Fi yang sudah 2 tahun launch. Apakah berbentuk facelift? Atau peta mesin yang berbeda? Ataukah naik kelas jadi 4 cyl? Semuanya masih misteri. Tapi hal ini membuktikan kalau persaingan antar pabrikan akan berimbas naiknya kualitas. Waktu saya mulai menulis mengenai motor sekitar 7 tahun lalu, Indonesia masih dianak tirikan. Siapa yang mengira Indonesia akan menjadi basis perang antar 250cc twin cyl di tahun 2014? Its a great year for Indonesian bikers for sure.

Thanks buat Aim dan Albert yang sudah minjemin motornya.
Kirain bakal kayak gajah naik sepeda, ternyata masih pantes :p
Kirain bakal kayak gajah naik sepeda, ternyata masih pantes

No comments:

Post a Comment