Kegaduhan terjadi di Solar Falcon, perbaikan di antariksa dilakukan untuk menutup lubang yang ada di tutup hangar pesawat no 3. Solar Falcon berhenti dari perjalanannya menuju bumi yang belum terlalu jauh, untuk menyelidiki pencurian Volt Panzer yang dilakukan tersangka berseragam Falcon.
Prof Sakunji duduk di mejanya dengan wajah serius. "Sudah ketahuan siapa yang bawa lari Panzer? Tolong di cek manifest Falcon, khususnya para kru asal Boazan yang ikut ke bumi!" Perintah Sakunji kepada kru control room Solar Falcon.
Solar Falcon yang mengadakan perjalanan jauh di antariksa menuju Planet Boazan demi menghentikan serangan Zanbazil memang kehilangan banyak sekali kru. Ratusan orang terbunuh dalam pengambil alihan kekuasaan oleh para budak, mereka gugur kebanyakan saat Falcon dalam perjalanan menuju Boazan melawan pasukan Jendral Bergan dan Gururu, juga saat Solar Falcon crash di Boazan. Karena kekurangan orang inilah, perekrutan kru Falcon dilakukan sebagian dengan mengambil warga Boazan, yang sebagian merupakan awak Solar Bird.
"Hakase, setelah kami scan dan cross check dengan daftar awak Falcon, ada satu orang yang menghilang. Kemungkinan besar ya orang ini," balas salah satu control room Falcon, yang sedang menyaksikan profil orang yang dicurigai mencuri Panzer.
"On screen," perintah Sakunji, untuk menampilkan wajah tersangka di monitor utama.
"Namanya Seiko Kato, team leader dari engineering Big Falcon. Bergabung dengan Big Falcon 3 tahun lalu. Terlibat dengan pengembangan Ultra Magucon dan upgrade Alternator Voltes." Foto pembawa lari Panzer terlihat di layar utama Falcon. Laki-laki umur 30an berkacamata.
"Saya cukup kenal orang ini, dia membantu saya banyak dalam mengembangkan Voltes dan Falcon, ternyata dia lebih lama dari saya di markas ini karena sempat membantu Hamaguchi membuat Ultra Magucon. Apa yang buat dia membawa lari Panzer?" Ujar Sakunji sambil terperangah, ternyata bukan orang Boazan, melainkan orang asli Bumi.
Ultra Magucon adalah alat yang didesain alm Prof Hamaguchi dan prof Go yang berfungsi menjaga kestabilan arus listrik antara pesawat Voltes pada saat proses bersatu. Magucon digunakan membantu Voltes melawan monster Namazungo yang bisa merusak aliran elektromagnetik Voltes pada saat Volt In, yang mengakibatkan Voltes gagal bersatu.
Sementara itu, Voltes team sudah mendekat dengan serpihan Sodom dan Gomorah. Tidak terlihat jejak Panzer.
"Team, kurangi kecepatan. Di radarku tidak terlihat Panzer. Megumi, tolong scan daerah ini, cek dan lapor jika terlihat Panzer atau apapun yang lain. Ippei, tolong keliling daerah ini satu kali dan cek dengan mata kepala sendiri, lapor jika ada yang mencurigakan. Yang lain standby!" Perintah Kenichi kepada Voltes team.
"RYOKAI!" Ujar team Voltes kompak. Termasuk Daijiro yang berada di Mechanical Eagle.
"Hiyoshi, apa mungkin ada yang tersisa dari ledakan Sodom dan Gomorah? Apakah mungkin belum hancur semua?" Tanya Kenichi kepada adiknya.
"Sebentar abang, aku akan cek dulu. Wah, sepertinya sulit kalau dari sini. Takko, kamu bantuin aku, yah. Tolong keluar dari Freegate dan stand by di meteor terdekat, aku butuh kamu untuk mata keduaku untuk mendeteksi jejak energi yang tertinggal," Hiyoshi meminta tolong robot Gurita kecil miliknya yang memang diequip dengan scanner energi canggih, yang belum lama berhasil mendeteksi bom Marmait yang hampir menghancurkan bumi.
"Baik Hiyoshi, Takko akan bantu Voltes Team," si Gurita Takko menjawab dengan ceria sambil tersenyum. Takkopun keluar dari Volt freegate menuju meteor terdekat.
Daijiro yang masih kesal, ikut membantu scanning daerah tersebut dari pesawat burung. "Benar-benar aneh, tadi kan kelihatan menuju kesini, kenapa tiba-tiba hilang? Seperti pesawatku dimatikan saja GPSnya?"
Takko yang sudah mencapai meteor, memberi laporan kepada Hiyoshi, "Aku mendeteksi adanya bekas energi disekitar sini. Sepertinya ada sesuatu yang mengintai Voltes dan Solar Falcon saat kita keluar atmosfer tadi."
"Hah, mengintai? Siapa gerangan?" Ujar Kenichi dan Hiyoshi kebingungan.
"Kenichi, semua aman, tidak ada yang aneh dari hasil scanner Lander, semua ini hanya sampah dan beberapa meteor berukuran sedang saja" lapor Megumi.
Ippei yang sudah berputar satu kali ikut memberikan laporan,"Aku juga belum melihat apa-apa nih, Kenichi. Semuanya gelap dan sepi. Aku akan coba melihat dari dekat beberapa meteor berukuran sedang dan besar yang ada disini."
"Hiyoshi, di dekat sini memang aku tidak mendeteksi apa-apa, hanya bekas energi tadi, tapi... sepertinya ada yang aneh di meteor tempat aku berhenti ini. Aku scan dulu, yah." Robot Gurita kecil itu melepaskan kupingnya dan menaruhnya di meteor tempat dia berdiri.
Tiba-tiba meteor tempat Takko berdiri bergetar hebat.
"Uwaaa... ini ada apa?? HIYOSHIII!!" Teriak Takko yang panik.
Salah satu meteor berukuran sedang yang berada dekat Voltes team tiba-tiba bergerak, keluar 2 buah tangan besi gempal yang berkulit batu meteor, disusul dengan 2 kaki yang besar namun pendek.
"TAKKOOO!!! PERGI DARI SANA!!!" Teriak Hiyoshi melihat robot kesayangannya dalam bahaya.
Semua Voltes Team terperangah, ternyata meteor tersebut adalah robot tempur yang bersembunyi. Metodes menunjukkan wujud aslinya setelah Takko mencoba untuk melakukan scan terhadapnya. Sebuah robot tempur dengan ukuran 125 meter. Terlihat Takko yang sedang terbang menuju Freegate dengan kecepatan sangat rendah. Metodes menunjukkan wajahnya di dada dan dengan mudah menangkap Takko yang mencoba melarikan diri.
"HIYOSHI, TOLONG AKUUU" Teriak Takko tanpa daya.
"TAKKO!! TIDAKK! LEPASKAN TAKKO, MONSTER TERKUTUK!!" histeris Hiyoshi.
Lalu yang tidak diperkirakan terjadi, Takko diremukkan oleh Metodes. Hancur dan meledak mengeluarkan asap kecil.
"TAKKKOOO!!!" teriak semua Voltes Team dengan bersamaan, tidak percaya dengan apa yang terjadi. Robot kesayangan Hiyoshi yang berjasa membantu Voltes beberapa kali itu hancur tanpa bekas.
"HUAAAAAAA, TAKKOOO, AYYAAAHHH" Hiyoshi histeris menangis keras tidak sengaja menjeritkan ayahnya karena rasa kehilangan yang belum terpuaskan.
Keempat team Voltes masih terperangah, melotot kaget melihat kehancuran Takko didepan mata. Semuanya begitu cepat terjadi tanpa mereka bisa melakukan apa-apa.
Kenichi sadar duluan dan mencoba mengatur emosinya "Hiyoshi! Sadarlah! Team, semua berkumpul!" Memanggil Ippei dan Megumi yang berada jauh dari mereka bertiga.
Ippei yang masih mencari Panzer mencoba untuk fokus dan melihat sesuatu di depannya. "Sebentar Kenichi, sepertinya aku melihat sesuatu... Wah! Itu sepertinya Panzer. Pesawat no 3 ada di meteor dekatku, anehnya tidak ada orang didalamnya menurut scanner Volt Bomber. DAIJIRO! Cepat kesini dan ambil Panzer, koordinat lokasi sudah kukirim ke pesawat burung!"
"HAH? Ada Panzer disana?" Daijiro masih dalam shock melihat kehancuran Takko.
"Daijiro, ambil Panzer, kita akan tahan musuh disini, tanpa Panzer kita tidak bisa membentuk Voltes V," ujar Kenichi setengah berteriak.
"Baik bang, aku secepatnya kesana," sambut Daijiro sambil tancap gas menuju meteor tempat Panzer ditemukan.
"Daijiro, ambil Panzer, kita akan tahan musuh disini, tanpa Panzer kita tidak bisa membentuk Voltes V," ujar Kenichi setengah berteriak.
"Baik bang, aku secepatnya kesana," sambut Daijiro sambil tancap gas menuju meteor tempat Panzer ditemukan.
"KURANG AJAR MONSTER SIALAN!" Geram Hiyoshi yang menangis sambil marah, Freegate maju tanpa komando menuju Metodes.
"HIYOSHI! Apa yang kamu lakukan? Hentikan Hiyoshi, bahaya!" Teriak Kenichi yang melihat adiknya dengan kecepatan tinggi menuju musuh yang besarnya lebih dari 2 kali ukuran Voltes V.
"FREEGATE MISSILE, NEPTUNE ROCK" Hiyoshi yang penuh emosi melaju menuju monster musuh mengeluarkan semua senjata Volt Freegate bersamaan.
'HIYOSHI!" Kenichi pun menyusul adiknya yang sedang emosi penuh.
"Kenichiii, haduh bagaimana ini kok bisa jadi begini???" Teriak Megumi yang kebingungan.
Metodes tidak bergeming terkena serangan Freegate. Matanya menyala langsung melancarkan serangan balasan. Dari mulut Metodes keluar sampah antariksa, berupa campuran batu meteor dan metal dalam jumlah besar.
"HIYOSHI! BAHAYA! CEPAT MENGHINDAR! CREW ARROW!" Kenichi mencoba mengingatkan adiknya dan menyerang disaat yang bersamaan.
Volt Freegate yang berperawakan besar tidak sempat menghindar, tubuh pesawat dan kaca cockpit Freegate tersembur oleh sampah antariksa.
"ABAANNGGG!!!" Teriak Hiyoshi tanpa daya. Kapal Hiyoshi terpental jauh akibat semburan musuh.
"HIYOSHIII!!!" Teriak Kenichi, sambil melihat serangannya yang juga ditangkis musuh.
Musuh yang melihat pesawat no 4 mental, langsung mengincar pesawat no 1. Kali ini semburan yang lebih besar mengancam Volt Crewzer.
Untungnya kali ini Kenichi sudah memperkirakan serangan tersebut, dan berhasil mengelak, dan mengejar adiknya. Terlihat ledakan dibagian belakang Metodes.
"Monster bodoh! Lawan aku dulu. LANDER MISSILE!" Megumi ternyata ikut datang membantu.
"Pengecut! Beraninya main tak umpet! BOMBER MISSILE" Lanjut Ippei yang ternyata sudah kembali. Metodes kali ini terdorong karena desakan 2 serangan bersamaan.
"HIYOSHI! SADARLAH!" Teriak Kenichi kepada adiknya yang sepertinya pingsan karena pesawatnya tiba-tiba terbalik dan terpental terkena senjata musuh.
"Kenichi, Hiyoshi sepertinya pingsan karena shock. Kami mengecek kondisinya dari Solar Falcon, dia tidak apa-apa. Cepat bangunkan dia dan bentuk Voltes V," prof Sakunji tiba-tiba muncul di layar monitor Kenichi.
"Baik prof, Daijiro sedang mengambil Panzer, kami akan lakukan segera!"
Sementara Metodes kembali mendesak Lander dan Bomber.
"LANDER SYURIKEN! BOMBER HOOK!" Megumi dan Ippei menyerang bersamaan tetapi kedua senjata tajam itu percuma saja menhantam batu.
Metodes kembali menyalakan matanya dan kali ini mengeluarkan misil meteor tajam dari ujung tangannya kanannya yang berbentuk revolver. Ratusan misil kecil tiba-tiba mengejar pesawat no 2 dan 5.
"BOMBER BOMB" Ippei mengeluarkan senjata untuk meredam misil dari Metodes.
"Ippei, Megumi, cepat kesini!" Perintah Kenichi yang masih mencoba membangunkan Hiyoshi. Sementara Metodes menyerang lagi dengan siraman mautnya.
"PANZER KNUCKLE!" Daijiro yang sudah tiba menahan serangan musuh demi membantu Ippei dan Megumi yang berusaha menuju Kenichi.
"Daijiro, lapor status. Apakah Panzer tidak apa-apa?" Tanya Kenichi yang muncul di layar pesawat no 3 itu.
"Aku sudah lakukan self scan tadi. Panzer normal, bang. Hanya monitor kacanya retak sedikit dan jok yang sobek. Selain itu tidak masalah. GPS juga baru kunyalakan kembali. Mechanical Eagle aku set auto pilot untuk kembali ke Falcon."
Lalu prof Sakunji yang muncul dan menjawab di monitor, "Bagus, cepat gabung dengan yang lain dan bentuk Voltes V!"
"Ryokai!". Daijiro menjawab dengan sigap.
Monster Metodes bergerak lamban mengejar 3 pesawat Voltes. Tanpa disangka Metodes kembali ke bentuk meteor dan tiba-tiba melesat dengan cepat.
"Wah gawat, monster berubah menjadi bentuk meteor lagi, teman-teman!" Megumi berteriak.
Bomber, Lander, dan Panzer berhasil disusul dan dihantam dengan keras! Giliran 3 pesawat tersebut yang terpental.
"MEGUMI, IPPEI, DAIJIRO!!" Teriak Kenichi yang melihat ketiga pesawat terpental padahal sudah mendekati pesawatnya.
Melihat kondisi semua temannya terpental, Kenichi terpana, melihat Metodes yang bersiap menabraknya. Terdengar suara notifikasi incoming call di monitor Kenichi...
"KENICHI, INI AYAH, CEPAT AKTIFKAN ULTRA MAGUCON!" Kali ini La Goor, ayah Kenichi, raja Boazan baru, dan pencipta Voltes V muncul di monitor.
"AYAH! Benar, saatnya menggunakan Ultra Magucon" Kenichi tiba-tiba tersadar dan berhasil menghindar dari Metodes. Kenichi langsung mengepalkan tangan kirinya dan mengangkat jari telunjuk dan kelingkingnya, dan menekan 2 tombol secara bersamaan.
"MAGUCON, HASHA!" Teriak Kenichi. Tiba-tiba pesawat Kenichi mengeluarkan aura berwarna ungu dan menembakkan gelombang elektromagnetik menuju keempat pesawat lain yang terpencar. Walaupun cukup jauh, tetapi cahaya tersebut secara cepat menarik keempat kapal dan menariknya bersamaan menuju posisi Volt Crewzer.
Hiyoshi yang pesawatnya diselimuti oleh sinar hijau muda tiba-tiba membuka matanya.
"Ayah, aku tadi mendengar suara ayah..." bisik si bungsu lirih.
Hiyoshi yang pesawatnya diselimuti oleh sinar hijau muda tiba-tiba membuka matanya.
"Ayah, aku tadi mendengar suara ayah..." bisik si bungsu lirih.
"Hiyoshi, bangun! Ayah dari tadi mengawasi kita, saatnya kita tunjukkan kemampuan kita kepada ayah! Mari kita bentuk Voltes V!"
Kelima pesawat sudah dalam jarak formasi. Ippei dan Megumi menjawab langsung ajakan Kenichi. "MARI BERSATU, KENICHI!"
"Oke kalau begitu! MINNA, IKUZE! V TOGETHERRR!" Kelima pesawat membentuk V Formation di luar angkasa.
Ditulis oleh Patra "Kelly" Ramadana untuk Komunitas Voltus 5 Indonesia, join us at voltus5.org
No comments:
Post a Comment