kenop

kenop
kenop.com

Sunday, August 9, 2015

Voltes V Fan Fiction - Episode 41 - Kembali ke Bumi

Sahabat Voltus, petualangan Kenichi dkk yang sangat kita idolakan sebenarnya tidak harus berhenti di episode 40. Berikut ini adalah usaha saya membuat cerita lanjutan Voltes V yang terhenti di tahun 1977. Segala komen dan masukan sangat saya hargai. Enjoy the story.

Kelly



Planet Boazan yang memiliki 2 ring berwarna kuning terlihat dari jauh. Sebuah planet yang indah. Perang antar kaum borjuis dan para budak telah berakhir. Kedamaian akhirnya terjadi di planet Boazan. Terlihat 2 buah pesawat keluar dari atmosfer Boazan. Ternyata Voltes V dan Solar Falcon yang sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi.

“Sudahlah Hiyoshi, jangan murung, nanti kita bisa kok kesini lagi kapan-kapan,” ujar Megumi ke Hiyoshi yang terlihat sedang murung di monitor.

“Benar Megumi, tadi aku juga sudah bilang sebelum berangkat kok. Kita pasti akan ketemu ayah lagi,” sambung Daijiro, yang cukup prihatin dengan adiknya, walau dirinya juga sedang menahan emosi.

“Habis, baru saja ketemu, masak langsung pulang. Aku masih ingin bersama ayah…” ujar Hiyoshi lirih, putra Kentaro Go yang paling kecil ini memang masih dibawah umur, walau sama gagah beraninya dengan anggota tim Voltes yang lain.

“Jangan sedih Yosh, nanti aku temani deh kalau mau kembali kesini, kepengen juga nyoba kuda Boazan, cari pasangan buat Eiffel menarik juga, hehehe…” kata Ippei yang memang pikirannya tidak jauh dari kuda.

Tiba-tiba suara sang kapten Voltes Team, Kenichi terdengar di speaker, “Team, siap-siap keluar dari atmosfer Boazan. Daijiro, pertahankan power Voltes di 40%, kita akan melewati medan elektromagnetik diantara 2 ring planet ini yang cukup berbahaya.”

Voltes teampun serentak menjawab, “Ryokai!”

Voltes dan Solar Falcon berhasil keluar dari atmosfer Boazan dengan selamat, kali ini dipandu oleh tim navigasi Boazan dibawah komando raja La Goor. Besarnya energi elektromagnetik diantara 2 ring Boazan memang terkenal berbahaya, sehingga navigasi khusus perlu diberikan kepada setiap pesawat yang masuk keluar Boazan.

“Disini pusat kontrol udara kerajaan baru Boazan. Sakunji Hakase, kami telah selesai memandu anda keluar atmosfer dan kedua ring Boazan. Kini saatnya kami akhiri broadcast ini, selamat jalan semoga selamat sampai di planet Bumi.”

“Terima kasih, sampai jumpa, salam untuk yang mulia La Goor.” Balas prof Sakunji yang terlihat senang walau kurang tidur. Perbaikan Falcon pasca serangan mengambil habis banyak waktunya di Boazan.

“Voltes team, sepertinya sudah cukup pengetesan perbaikan Voltes V pasca pertempuran melawan Godor, saatnya kalian kembali ke Falcon.” Ujar Sakunji kepada Voltes Team yang terbang bersebelahan dengan Solar Falcon.

“Ryokai!” 5 pemuda ini serempak menjawab.

“Oke teman-teman, sudah dengar kata prof, VOLT OUT!” Lanjut Kenichi kepada teman-temannya.

Voltes memisahkan diri menjadi 5 pesawat dan masuk ke dalam Big Falcon. Voltes team pun kembali ke control room menghadap prof Sakunji.

“Hakase, apakah perbaikan Falcon sudah selesai? Apakah kita sudah bisa melakukan warp untuk kembali ke bumi?” Tanya Kenichi sesaat kembali ke control room.

Sakunji yang masih tersenyum menjawab, “Ya, tentu saja. Dengan bantuan teman-teman kita di Boazan yang menjadi sukarelawan bergabung dengan Falcon, perbaikan cepat selesai. Tidak hanya perbaikan, tetapi prof Go sempat melakukan upgrade di warp machine sehingga kita hanya perlu warp sekali untuk sampai bumi.”

“Wah, hebat!" Voltes team berdecak kagum hampir secara bersamaan.

“Anoo… Solar bird punya kapabilitas lebih dari Big Falcon yg didesign sudah lama. Dengan upgrade yang baru dilakukan, sekarang warp control Falcon sudah “sekelas” dan updated dengan design terakhir Solar Bird. Persenjataan berupa auto meteor cannon juga sudah diinstal. Sekarang kita tidak perlu khawatir bertabrakan dengan meteor saat keluar dari warp,” tambah Hiyoshi, yang memang menurunkan kehebatan ayahnya soal teknologi.

“Ah, ngomongin apa sih, enggak ngerti…” Timpal Ippei yang memang terkenal gaptek.

“Hahahaha…” semua tertawa bersama.

Tiba-tiba terdengar notifikasi dan terlihat sesuatu dari radar.

“Falcon barusan mendeteksi energi kecil di balik serpihan Sodom dan Gomorah. Apa gerangan yang ada disana?” Sakunji tampak mengecek radar.

“Perlukah kami mengecek, Hakase?” Tanya Kenichi mendekat, dibelakangnya terlihat anggota tim lain mengobrol ceria.

“Tidak perlu, sepertinya sudah hilang. Mungkin sisa-sisa energi tabrakan kedua bulan itu kemarin. Tidak perlu khawatir, kalian boleh istirahat dulu.”

“Baik kalau begitu, prof,” kata Kenichi dengan wajar datar.

Sementara itu, dibalik serpihan Sodom dan Gomorah, terlihat drone kecil yang menyerupai kepala tengkorak bertanduk. Matanya mengeluarkan sinar merah sesaat, lalu padam.

Kenichi yang masih penasaran masih terlihat berpikir di ruangan istirahat Falcon.

“Sudahlah abang, kok kelihatan serius sekali sih? Aku yakin tidak ada apa-apa. Perang sudah berakhir.” Ujar Daijiro yang melihat Kenichi khawatir.

“Ya, aku juga berharap begitu, hanya saja perasaanku tidak enak. Mungkin aku harus bawa Crewzer kesana untuk mengecek langsung. Kalau saja memang ada apa-apa, kita harus mengingatkan ayah. Jangan lupa kalau belum semua bangsa borjuis setuju akan kesetaraan yang dilakukan sekarang di Boazan.” Balas Kenichi sambil mengecek pistolnya.

Ippei yang sedang bermain cemeti tiba-tiba nimbrung, “Hmm, benar juga. Aku juga ikut deh kalau begitu. Hey, kalian diam disini dulu ya. 2 orang ganteng mau patroli dulu.”

Megumi tersenyum sementara Daijiro dan Hiyoshi pura-pura tidak mendengar. Hiyoshi pun meneruskan main di konsol handheld Nintendo miliknya. Gamenya adalah Super Robot Wars terbaru.

Lalu Kenichi dan Ippei berjalan menuju hangar, dimana terlihat seseorang dekat Volt Panzer.

“Siapa itu? Sekarang waktunya istirahat? Sedang apa kamu disini?” Tanya Kenichi.

Orang misterius berseragam Falcon tersebut terkaget lalu loncat buru-buru masuk ke cockpit Panzer.

Ippeipun berteriak sambil mulai mempercepat langkahnya “HEY! MAU APA KAMU!??”

Mereka berdua langsung mengeluarkan senjata dan mengejar. Kenichi yang sudah mengeluarkan pistol ingin menembak tetapi ragu karena sang pencuri berseragam Falcon.

Lalu terjadilah, mesin Volt Panzer menyala dan menembakkan misil ke pintu keluar. Big Falcon bergetar hebat, dan bunyi sirene pun meraung keras. Dada Falcon no 3 bolong dibuatnya, Panzerpun terbang menjauhi Falcon dengan terhuyung-huyung.

Megumi, Hiyoshi dan Daijiropun kaget bukan kepalang dan langsung lari ke control room yang berada di kepala Solar Falcon.

“Ada apa profesor!!?”

“Celaka, Volt Panzer dicuri!” Sakunji terduduk lemas.

“Hah? Pesawatku dicuri? Bagaimana bisa?” Bingung Daijiro sambil dejavu saat Panzer pernah disabotase saat melawan Hainell dulu.

Kenichi dan Ippei berlari kembali ke control room dengan terengah-engah...

“Hakase, seorang berseragam Falcon telah mencuri pesawat nomor 3, dan maaf kami gagal menghentikan pencuri itu. Ijinkan kami mengejar Volt Panzer!” Ujar Kenichi geram.

Sisa anggota Voltes team menambahkan. “Benar prof, ijinkan kami mengejar!”

Wajah senyum Sakunji berubah drastis. "Ini sangat berbahaya, kemungkinan ini adalah perangkap. Kita masih tidak tahu siapa yang ada dibalik ini. Sepertinya ada pengkhianat diantara kita."

"Tetapi sementara sepertinya kita tidak ada pilihan lain,  kita tidak bisa kehilangan Volt Panzer. Tanpa Panzer Voltes V tidak bisa terbentuk. Voltes Team segera pergi dan rebut kembali pesawat no 3!"

Voltes Team langsung kompak menjawab dengan cepat "Ryokai! Siap prof, kami akan berusaha keras!"

"Daijiro, kamu gunakan pesawat burung yang sudah dibuat kembali oleh tim Solar Bird. Tunggu aba-aba dari kami. Setelah kami mencoba dan berhasil untuk mengambil alih kembali Panzer dari sini, kamu siap-siap untuk ganti pesawat!"

"Baiklah kalau begitu." Jawab Daijiro dengan cepat.

Keempat Voltes Team turun ke cockpit, sementara Daijiro berlari menuju Mechanical Eagle yang sempat membawa alternator upgrade Chodenji Ball Voltes di masa lalu. Pesawat berkecepatan 30 mach ini dibuat kembali oleh tim Solar Bird dibawah komando Jend Doir, untuk digunakan dalam patroli bumi.

Kenichi yang sudah berada di cockpit pesawat no 1 melapor ."Hakase, kami berangkat sekarang!"

"Dengar baik-baik, Panzer terdeteksi terbang menuju serpihan Sodom dan Gomorah, Voltes Team kejar Panzer dan rebut kembali unit 3. Operator Falcon, buka hangar. Crewzer, Bomber, Freegate, Lander, berangkat!"

Dada bagian Falcon yang rusak kena misil Panzer terbuka. Keempat pesawat itupun terbang meninggalkan Falcon. Pesawat burung yang dikendarai Daijiro pun menyusul dengan cepat menuju bulan Sodom dan Gomorah yang sudah menjadi sampah antariksa.

BERSAMBUNG KE BAGIAN 2

Ditulis oleh Patra "Kelly" Ramadana untuk Komunitas Voltus 5 Indonesia, join us at voltus5.org






No comments:

Post a Comment