Berhubung sedang heboh mengenai drama di Sepang 2015 antara Vale dan Marc, saya mungkin bisa sedikit cerita bagaimana suasana di Grandstand K1, dimana posisinya adalah di tikungan pertama di Sepang dan merupakan tempat dimana para pendukung Rossi berkumpul. Saya saat itu sedang berada disana... dibaca komplit yuk!
Yah, namanya juga tempat penggemar Rossi berkumpul, dan saat itu Fans Club Valentino Rossi Indonesia juga sedang semangat2nya untuk dukung Rossi Jurdu kesekian kalinya, jadi dukungannya kerasa banget. Setiap kali wajah idola nongol di monitor yang ditancep dihadapan kami, kami langsung berteriak YEAAHH, dan gemuruh teriakan ROSSI ROSSI ROSSI kedengaran bersamaan. Dan tentunya saat wajah Lorenzo nongol di monitor, serempak hampir bersamaan semua BOOO dan ketawa bersama, hahaha, tapi cuma becanda kok. Waktu orangnya lewat kita serempak tepuk tangan, Marques juga kita tepokin, kan saat itu di kepala kita semua, Marc adalah calon kuat pengganti Rossi. Kita juga enggak pelit untuk buat wave demi menyemarakkan suasana, pokoknya everything positive dan sangat exciting!
Saat para rider Moto GP keluar dari Paddock, luapan energi para penonton di bagian kami seakan memancar. Semangat kami semua terasa dengan lewatnya the Doctor dengan para punggawanya saat warm up lap. Kami semua berdiri menyambut para pembalap menikung pertama kali dengan suara semburan knalpot 1000cc yang menggugah hati para bikers, cieeh...
Racepun mulai, kita semua berdiri dan menyoraki para pembalap yang berebut racing line di tikungan pertama, saat itu Rossi di posisi 3. Saya cukup bersyukur karena khawatir JL menyodok di awal start, kan dia memang paling bagus kalau start biasanya.
Saya yang mengikuti topik MotoGP secara intense sadar akan tuduhan Rossi ke Marquez di Phillip Island dan tension war sudah terjadi, tetapi sepertinya para penonton lain tidak tahu. Rossi menuduh Marquez membantu Lorenzo untuk menjadi juara dunia dengan menghalangi jarak Rossi walau memiliki pace diatas mereka berdua. Dengan teguran Rossi, banyak mata juga ikut melihat aksi Marquez, well tentu saja mata saya khususnya saat itu.
Tidak lama kemudian fight antara Vale dan Marc terjadi. Setiap kali terjadi overtake kami semua berteriak. Tidak hanya sekali dalam satu lap. Semuanya bersorak, dan dikepala saya adalah THIS IS IT! This is the battle yang kita semua tunggu2! Enggak rugi deh gue jauh2 kesini :D.
Tetapi karena overtakenya berulang2 dan terlihat Marquez sangat agresif hingga membahayakan, saya yang tadinya bersorak menjadi tertegun, dan tentu saja para penonton lain yang mungkin mulai mempertanyakan kok Marc kenapa sangat agresif ke Rossi yang sedang mengejar poin untuk kejuaraan.
Lalu terjadilah, Marquez terjatuh. Sepang bagaikan gempa bumi. Semua pendukung berteriak YEAHHH kesenangan dengan sangat keras komplit dengan kepalan diatas. Bagi kami, saat itu yang belum melihat tayang ulang, Marquez kalah duel. Dan kami serempak langsung tepuk tangan teriak dan meneriakkan sang pahlawan kami, ROSSI ROSSI ROSSI!
Lalu seperti yang semua lihat kemarin, Dorna memutar ulang drama tersebut. Tidak hanya di televisi, di monitor Sepang yang jaraknya cukup jauh dari kami. Saat pertama di tayangkan, kami semua bersorak! Saat sudah mulai dislow motion, kami semua tertegun, karena yang terlihat di kami adalah ROSSI MENENDANG MARQUEZ.
Otomatis kondisi di stand K1 berubah. Semuanya lemas. Kami seperti tidak percaya apa yang terlihat di monitor. The Doctor yang biasanya kami soraki saat lewat tikungan sekarang kami diamkan saja. Sepertinya semuanya penonton tidak mengerti, tidak habis pikir dan tentu saja kecewa karena legenda Moto GP membuat pelanggaran yang sangat tidak ksatria.
"Loh itu ditendang ya? Wah kok Rossi... Marc ditendang tuh, jelas... He kicked him... it was a kick" gumaman2 begini yang terdengar oleh saya di sekitar.
Lokasi monitor di Grandstand K1 cukup jauh dari kami, saya tidak bisa melihat lap berapa pada monitor karena kondisi cukup jauh, karena itu kami tidak melihat dengan komplit kalau Marquez sebenarnya menyundul Rossi duluan sehingga kaki Rossi lepas dari foot peg dan reflek mendorong helm Marquez sehingga membuatnya terjatuh.
Lokasi Monitor di Grandstand K1 |
Penonton makin banyak yang keluar, dan semuanya sibuk mengakses smartphonenya untuk berkomunikasi entah dengan fellow Moto GP fan ataupun keluarga. Kami merasa hanya ingin cepat balapnya selesai dan pulang saja, dan makin banyak yang sudah mulai keluar, padahal balap belum selesai, khususnya para turis eropa.
Saya melihat para pasukan kuning masih mengibarkan bendera walau tidak sebanyak tadi. Saat race berakhir dan Rossi berhenti depan kamipun (Rossi akan berhenti kedepan pendukungnya setiap race), masih terasa hambar, dan para penonton seakan tidak peduli. Padahal di saat kualifikasi, melihat Vale menikung pertama kali hati saya sangat berdebar dan merinding. Yang terjadi barusan sangat berefek kepada kami semua.
Setelah bubar, saya bisa melihat wajah kekecewaan banyak orang. Tidak terasa energi kesenangan walaupun idola kami bisa podium. Yang terlihat hanya banyak orang berbincang membahas, sepertinya ingin mencari penjelasan mengapa Rossi yang selama ini bersih, kok tiba2 main kotor. Ini adalah pertanyaan yang tidak masuk akal bagi saya.
Di bis tur kamipun begitu. Semuanya terdiam dan sangat sedikit pembahasan. We just didnt want to talk about it. Saat tour leader kami bertanya bagaimana race tadi, hampir tidak ada yang komentar. Baju The Doctor yang kami pakaipun entah kenapa terasa sempit.
Saat berada di Airport dimana saya mendapat signal wifi yang bagus (btw Maxis telco di KL itu jueleeknya minta ampun signalnya, beda sekali dengan mobile internet di Indonesia yang jauh LEBIH CEPAT. Yang bilang inet di Malaysia itu cepat adalah BOHONG belaka, buka FB aja enggak bisa, apalagi browsing), saya bisa melihat dengan jelas tayangan ulang, dan juga slow motion dimana saya baru sadar kalau Marc menyundul paha kiri Rossi duluan. Disaat inilah baru saya mengerti.
Saya langsung sibuk share video ini dengan teman2 seperjuangan yang masih bingung. Kamipun langsung lega. Kalau sebenarnya Rossi tidak sengaja membuat Marquez keluar arena balap. Pembicaraanpun berlanjut hingga sekarang, apakah Rossi pantas mendapatkan hukumannya.
Demikian pengalaman yang bisa saya share dengan para pembaca blog ini. Saya cukup bersyukur saya bisa disana saat drama yang membuat pamor Moto GP ini naik kembali terjadi.
Where were you when Rossi kicked Marquez's ass in Sepang? :D
Tiket Grandstand K1 |
No comments:
Post a Comment