“Gamer” adalah kata dari bahasa inggris yang kalau diartikan berarti “pemain game”. Secara definisi umum, arti kata ini tidak terlalu banyak berubah, hanya saja jaman sekarang lebih banyak orang yang ingin disebut gamer. Kenapa? Because, its the age of the Geeks. Geeks are cool now.
Saya geek lho, kamu?
Kalau jaman dulu, gamers sangat diidentifikasi dengan “Geek”, yang kalau dibahasa Indonesiakan menjadi “Kutu Buku”. Selain Geek, ada juga kata “Nerd”, yang kelas ke “kutu buku”annya lebih tinggi lagi. Kali ini kita bahas geek saja dulu ya.
Kalau kita dengar kata “Kutu Buku”, konotasinya pasti negatif. Selain fakta kalau kutu adalah binatang yang cukup menyebalkan, buku juga sebuah benda yang tidak terlalu populer dengan orang Indonesia. Well, setahu saya orang Indonesia memang tidak terlalu suka membaca (buktinya, sinetron tetap ngetop sementara majalah dan buku enggak laku lagi). Jadi intinya, kutu buku adalah sebuah kata yang bersifat negatif, dimana walaupun kadang benar, seorang kutu buku tidak suka disebut seperti itu. Tapi kayaknya beda nih dengan jaman sekarang.
The undisputed Nintendo King of Nerds
Sekitar 20 tahun lalu, yang namanya Gamer, hanyalah sekumpulan orang yang suka dengan game PC dan game Nintendo. Kebanyakan yang mereka ini adalah orang-orang yang mencintai Legend of Zelda dari NES, dan “game simulasi pesawat tempur” di PC XT/AT mereka (sorry, saya gak sebut Alley Cat ataupun Digger karena kurang dalem gamenya), atau bisa juga suka nongkrong di mesin dingdong pulang sekolah, maupun nongkrong di toko komik di Pondok Indah dan Mal Taman Anggrek.
Fast forward beberapa puluh tahun kedepan, sekarang kita berada di jaman kutu buku. Baru saja kemarin teman saya cerita kalau temannya sudah punya Ferrari dari hasil kerjanya sebagai programmer. Kalau punya Ferrari di Amrik atau Italia mungkin biasa saja, tapi kalau punya Ferrari di Indonesia, ini luar biasa, karena harganya bisa 3x harga aslinya.
Di dunia pendidikan pun sekarang sudah beda dengan dulu. Kalau kamu sempat nonton 21 Jump Street, karakter Channing Tatum pun kaget karena definisi “cool” sangat beda dengan masanya dulu, dimana dulu atlit dan siswa yang suka bolos dianggap keren, sementara sekarang kreatifitas dengan media sosial yang dianggap jauh lebih menawan. Jadi, geek yang pandai membawa diri, sekarang bisa dibilang lebih sexy.
Geeks jaman sekarang
Kesimpulannya, jaman sudah berubah. Pengguna internet Indonesia yang sudah mencapai sekitar 100 juta orang juga menjadi faktor penting dalam “menggamerkan” Indonesia. Siapapun yang punya smartphone, berhak dibilang “gamer” karena bisa main game canggih seperti Modern Combat 5 ataupun Flappy Bird yang menjadi fenomena di 2014.
Lalu dengan adanya akses yang mudah ke video game membuat semua orang yang memiliki smartphone atau PC dirumah bisa disebut gamer? Sebenarnya bisa saja, karena defiinisi gamerpun ikut berkembang. Ada yang disebut casual gamer, dan hardcore gamer. Tidak sampai disini, hardcore gamerpun masih dipisah-pisah, karena banyak gamer yang sudah tidak terlalu aktif (karena alasan kesibukan baru) enggan disebut gamer casual yang disamakan dengan alay yang baru punya Android.
Lalu ada pula khusus di kategori sport yaitu game khusus WE (Winning Eleven). Di Indonesia, ini masih jadi fenomena, dimana seorang gamer hanya membeli PS4 demi game yang satu ini. Belum lagi model gamer kantoran yang patungan beli PS4 hanya untuk main FIFA 15 bareng kalau sedang lembur. Dan masih banyak lagi kisah-kisah lucu dan unik gamers ala Indonesia yang belum diangkat.
Rental PS ala Indonesia. Cermin gamers Indonesia yang harus dibenahi :D
Yang menariknya, di Indonesia menjadi Geek itu susah-susah gampang. Di VGI misalnya, komunitas ini secara geek level mungkin bisa dipecah menjadi banyak level, tapi saya bisa dibilang adalah salah satu tipe yang geek yang kadang risih menunjukkan the geeky level, yang menurut cukup tinggi buat di Indonesia.
Saya kalau kenal dengan teman baru akan berhati-hati dalam mengeluarkan bahasa geek yang buat beberapa orang bisa dianggap aneh. Tapi kalau sampai ketemu teman geek, wah bisa ngobrol panjang lebar hingga berjam-jam.
Jadi, tipe geek apakah kamu? Kalau saya sih, Geek Biker dong :)
No comments:
Post a Comment